Minuman beralkohol jika dikonsumsi terlalu berlebihan dapat menyebabkan mabuk sampai tidak sadarkan diri. Minuman beralkohol biasa dikenal dengan minuman keras oleh sebagian besar masyarakat. Beragam alasan muncul saat meminumnya, ada yang menganggap minuman ini bisa menghangatkan atau bahkan minuman ini mampu membuat seseorang menjadi lebih relaks dan santai. Tapi tahukah Baraya ada beberapa fakta menarik mengenai minuman beralkohol yang wajib Baraya ketahui……..
Sebenarnya, alkohol dalam ilmu kimia mempunyai pengertian yang sangat luas. Tapi, alkohol yang terdapat dalam minuman, merupakan senyawa etanol. Senyawa inilah yang menjadi bahan dasar pembuatan minuman keras. Etanol dalam minol (minuman beralkohol) sendiri adalah bahan psikoaktif yang menyebabkan konsumennya mengalami penurunan kesadaran. Sementara alkohol yang digunakan sebagai bahan pengobatan, nggak bisa sama sekali kalau dikonsumsi. Karena kadar atau takarannya udah berbeda jauh. Jangan sampai salah, ya!
Awalnya sejarawan sains Barat mengaku bahwa penemuan alkohol dan asam mineral berasal dari Eropa pada abad ke-12 M. Dua senyawa ini konon tercatat dalam risalah sains oleh seorang ilmuwan asal Bath, Adelard dalam Mappae Clavicula, risalah pengolahan pigmen. Selain itu, begitu banyak versi sejarah yang mengklaim sebagai pencetus minuman beralkohol kali pertama di muka bumi ini. Padahal, berbicara mengenai sejarah minol, sama halnya dengan membicarakan peradaban manusia. Sudah sangat lama sekali minuman ini ada. Nggak ada yang tahu pasti sebenarnya, dari mana asal muasal minuman ini lahir. Tapi, banyak sumber menyebutkan bahwa minuman ini berasal dari perkembangan sains di masa keemasan muslim di dunia.
Menurut Ahmad Al-Hassan dan Donald Hill dalam Islamic Technology an Illustrated History, cikal bakal alkohol berasal dari penemuan distilasi atau penyulingan. Sementara itu, seni distilasi lahir dan berkembang dari peradaban Arab (muslim) sejak zaman dahulu kala (abad ke-8 M). Seiring perkembangannya, seni distilasi yang digunakan sebagai cara pembuatan alkohol, dimanfaatkan juga untuk menghasilkan senyawa lainnya, seperti pengaplikasian untuk membuat obat-obatan. Penemuan terpenting dalam peradaban Arab. Sementara, untuk membungkam klaim dari sejarawan sains dari Barat, Al-Hassan mengatakan bahwa ternyata Adelard adalah seorang tabib di Salerno yang menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab. Maka dari itu, buku Adelard yang berjudul Mappae Clavicula terpengaruh dari buku-buku yang dia terjemahkan.
Sejarawan Pegolotti mengatakan bahwa ekspor alkohol dan air mawar pada abad ke-14 M telah meningkat pesat. Bahkan, penyebaran distribusi alkohol ini nggak cuma sampai Eropa, tapi sampai ke Asia dan Mediterania Timur. Selain alkohol, teknik penyulingan anggur pun ikut menyebar ke seluruh wilayah tersebut. Nah, penyebaran ini akhirnya melahirkan istilah-istilah baru yang digunakan sebagai penyebutan nama untuk minuman ini. Kata araq pun akhirnya diadopsi kedalam bahasa lain, seperti arak, araka, araki, ariki, atau bahkan arrack dalam bahasa Latin. Sementara untuk wilayah Asia dan Mediterania Timur, menggunakan istilah arak sebagai nama untuk alkohol ini, yang dipelopori oleh bangsa Mongol di abad ke-14 M.
Dari definisi pada poin pertama itulah, maka pembatasan distribusi dan pembelian minol dibatasi. Sebab, efek samping yang disebabkannya bisa memberikan GMO (gangguan mental organik), yakni gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berperilaku. Selain itu, mengonsumsi minol secara berlebihan juga dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh. Bahkan, alkoholik kronis bisa menjadi lebih rentan terhadap virus apapun, termasuk HIV!
Nah itu dia sejarah singkat mengenai minuman alkohol dan bagaimana dampaknya jika terlalu banyak dikonsumsi bagi kesehatan. Alkohol sendiri sebetulnya adalah obat yang berguna di bidang farmasi jika digunakan dengan tepat. Bukan di konsumsi sebagai minuman apalagi dengan dikonsumsi berlebihan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Baraya semua ya